I. Pengasingan di London dan Kritik Ekonomi-Politik
Gerakan revolusioner yang bangkit di Eropa pada tahun 1848 ditaklukkan dalam tempo singkat dan pada 1849, setelah diusir dari Prusia dan Prancis, Marx tidak punya pilihan selain menyeberangi Selat Inggris.
Ia kemudian menetap di Inggris, sebagai orang buangan tak bernegara, selama sisa hidupnya. Namun, keadaan di Eropa menempatkan Marx di lokasi yang terbaik untuk menulis kritik ekonomi-politiknya. Pada saat itu, London adalah pusat ekonomi dan finansial termaju, ‘demiurgos kosmos borjuis’, dan karenanya merupakan lokasi yang paling mendukung untuk mengamati perkembangan ekonomi terkini dari masyarakat kapitalis. Ia juga menjadi penulis untuk New-York Tribune, surat kabar dengan sirkulasi terluas di Amerika Serikat.
Selama bertahun-tahun, Marx menantikan pecahnya krisis baru. Ketika hal ini termaterialisasikan pada tahun 1857, ia mengabdikan banyak waktunya untuk menganalisis karakter-karakternya. Volume I/16, “Karl Marx—Friedrich Engels, Artikel Oktober 1857 bis Dezember 1858”, mencakup 84 artikel yang ia terbitkan antara musim gugur 1857 dan akhir 1858 dalam New-York Tribune, termasuk artikel-artikel yang mengekspresikan reaksi-reaksi awalnya pada publik finansial pada 1857. Harian Amerika tersebut sering mencetak editorial-editorial tanpa nama pengarang, tetapi penelitian atas volume baru MEGA ini telah membuka kemungkinan untuk mengatributkan dua artikel lagi pada Marx, bersama dengan empat lainnya yang secara substansial diubah oleh para editor dan tiga lagi yang asal-muasalnya tetap belum jelas.
Didorong oleh kebutuhan mendesak untuk memperbaiki keadaan ekonominya, Marx juga bergabung dengan komite editorial The New American Cyclopædia dan setuju untuk menulis sejumlah artikel untuk proyek ini (volume I/16 mengandung 39 artikel jenis ini). Meski bayarannya $2 per halaman sangatlah rendah, ini tetap merupakan tambahan bagi kondisi keuangannya yang parah. Apalagi kebanyakan dari pekerjaan ini ia serahkan pada Engels, sehingga ia dapat lebih banyak mengabdikan waktu untuk tulisan-tulisan ekonominya.
Karya Marx dalam periode ini sungguh hebat dan luas cakupannya. Di samping komitmen jurnalistiknya, dari Agustus 1857 hingga Mei 1858 ia mengisi delapan buku catatan yang dikenal sebagai Grundrisse. Tetapi, ia juga menetapkan bagi dirinya tugas berat studi analitis tentang krisis ekonomi dunia yang pertama. Volume IV/14, “Karl Marx, Exzerpte, Zeitungsausschnitte und Notizen zur Weltwirtschaftskrise (Krisenhefte). November 1857 bis Februar 1858”, secara signifikan menambah pengetahuan kita tentang salah satu interval paling subur dalam produksi teoretis Marx. Dalam surat kepada Engels pada Desember 1857, Marx mendeskripsikan aktivitasnya yang gila-gilaan:
Aku bekerja dengan giat, umumnya hingga jam 4 pagi. Aku melibatkan diri dalam tugas ganda: 1. Menjelaskan skema [Grundrisse] ekonomi-politik. (mengupas masalah ini hingga tuntas demi kepentingan publik adalah sepenuhnya esensial, sama pentingnya dengan kebutuhan pribadiku untuk mengakhiri mimpi buruk ini). 2. Krisis di masa kini. Selain artikel-artikel untuk [New-York] Tribune, semua yang aku lakukan adalah mengumpulkan catatan-catatan mengenainya, yang sayangnya menghabiskan banyak waktu. Aku pikir kira-kira pada musim semi nanti kita harus menyusun sebuah pamflet bersama tentang isu tersebut sebagai pengingat kepada publik Jerman bahwa kita masih ada di sana dan selalu tetap sama.
Jadi, rencana Marx adalah mengerjakan pada saat yang bersamaan dua proyek: karya teoretis tentang kritik moda produksi kapitalis dan buku yang lebih tematis mengenai krisis yang tengah berlangsung. Inilah sebabnya mengapa dalam karyanya Notebooks on Crisis, tidak seperti volume-volume serupa sebelumnya, Marx tidak mengumpulkan bahan-bahan dari karya para ekonom lain, tetapi mengoleksi sejumlah laporan dari surat kabar tentang kolapsnya bank-bank besar, variasi harga pasar saham, perubahan pola-pola dagang, tingkat pengangguran dan hasil industri. Perhatian khusus yang ia berikan pada isu yang disebut terakhir membedakan analisisnya dari begitu banyak pengamat lain yang mengatributkan krisis-krisis ini secara eksklusif pada kesalahan penyaluran kredit dan peningkatan spekulasi. Marx membagi catatan-catatannya ke dalam beberapa buku catatan.
Pada buku catatan pertama sekaligus yang terpendek, yang berjudul “Prancis 1857”, ia mengoleksi data tentang situasi perdagangan di Prancis dan langkah-langkah yang diambil oleh Bank Prancis. Buku catatan kedua, “Buku tentang Krisis 1857”, panjangnya hampir dua kali lipat dan terutama berurusan dengan Inggris dan pasar uangnya. Tema-tema serupa dibahas dalam buku catatan ketiga yang sedikit lebih panjang, “Buku tentang Krisis Perdagangan”, di mana Marx mengomentari berita-berita dan data mengenai relasi-relasi industri, produksi bahan-bahan mentah dan pasar tenaga kerja.
Karya Marx seperti biasanya begitu cermat: ia menyusun secara kronologis bagian-bagian menarik dari sejumlah artikel dan informasi lain yang dapat ia gunakan untuk merangkum apa yang terjadi dari lusinan majalah dan surat kabar. Sumber utama yang ia gunakan adalah The Economist—mingguan yang darinya ia menyusun separuh catatannya—meski ia juga secara berkala memeriksa Morning Star, The Manchester Guardian, dan The Times. Semua bahan ini dikumpulkan dalam bahasa Inggris. Dalam catatan-catatan tersebut, Marx tidak membatasi dirinya pada berita-berita tentang Amerika Serikat dan Inggris. Ia juga melacak peristiwa-peristiwa paling signifikan di negara-negara Eropa lain—khususnya Prancis, Jerman, Austria, Italia, dan Spanyol—dan menunjukkan minat serius terhadap bagian-bagian lain dunia, khususnya India dan China, Timur Jauh, Mesir, dan bahkan Brazil serta Australia.
Setelah minggu-minggu tersebut berlalu, Marx meninggalkan ide menerbitkan buku tentang krisis dan mengkonsentrasikan seluruh energinya pada karya teoretisnya, kritik ekonomi-politik, yang menurut pandangannya tidak dapat ditunda lagi. Namun Notebooks on Crisis tetap berguna untuk membantah pandangan yang keliru tentang minat utama Marx selama periode ini. Dalam sepucuk surat pada awal 1858 untuk Engels, ia menulis bahwa ‘mengenai metode’ yang ia gunakan, ‘Logika Hegel sangatlah bermanfaat baginya’ dan menambahkan bahwa ia ingin untuk menyoroti ‘aspek rasionalnya’. Dengan dasar ini, beberapa penafsir karya Marx menyimpulkan bahwa ketika menulis Grundrisse, ia menghabiskan banyak waktunya untuk mempelajari filsafat Hegelian. Namun, penerbitan volume IV/4 menunjukkan jelas bahwa perhatian utamanya pada saat itu adalah analisis empiris atas peristiwa-peristiwa yang terkait dengan krisis ekonomi besar yang ia telah prediksikan jauh sebelumnya.
II. Awal 1860-an
Upaya-upaya tanpa kenal lelah dari Marx untuk menuntaskan ‘kritik ekonomi-politik’-nya juga menjadi tema utama dari volume III/2, “Karl Marx—Friedrich Engels, Briefwechsel Januar 1862 bis September 1864”, yang mencakup korespondensinya sejak awal1862 hingga pendirian Asosiasi Kelas Pekerja Internasional. Dari 425 surat yang tersisa, 112 adalah antara Engels dan Marx, sementara 35 ditulis kepada, dan 278 diterima dari, pihak ketiga (227 dari kumpulan ini baru diterbitkan untuk pertama kalinya). Disertakannya kumpulan terakhir ini—yang memiliki perbedaan paling signifikan dari seluruh edisi sebelumnya—menyuguhkan harta karun bagi pembaca yang berminat serta menyediakan kekayaan informasi baru tentang peristiwa-peristiwa dan teori-teori yang Marx dan Engels pelajari dari perempuan dan laki-laki yang dengannya mereka berbagi komitmen politik.
Di antara poin-poin diskusi dalam korespondensi Marx sejak awal 1860-an adalah Perang Saudara Amerika, revolusi Polandia melawan pendudukan Rusia, kelahiran Partai Sosial Demokratik Jerman yang terinspirasi oleh prinsip-prinsip Ferdinand Lassalle. Namun, tema yang secara konstan berulang adalah perjuangannya untuk meraih kemajuan dalam penulisan Kapital.
Selama periode ini, Marx meluncur pada area riset yang baru: Teori-Teori Nilai Surplus. Sepanjang sepuluh buku catatan, ia membedah pendekatan ekonom-ekonom besar sebelumnya, dengan pandangan dasar bahwa “semua ekonom sama-sama keliru dalam mengevaluasi nilai-lebih tidak pada bentuk murninya, melainkan dalam bentuk-bentuk khusus laba dan sewa”. Sementara itu, keadaan ekonomi Marx terus memburuk. Pada Juni 1862 ia menulis pada Engels: “Setiap hari istriku mengatakan ia berharap dirinya dan anak-anak kami aman di kuburan mereka, dan aku sungguh tidak dapat menyalahkannya, karena rasa malu, siksaan, dan peringatan yang seseorang harus lalui dalam keadaan demikian sungguh sulit dideskripsikan”. Situasinya begitu ekstrem sehingga Jenny memutuskan untuk menjual beberapa buku dari perpustakaan pribadi suaminya—meski ia tidak dapat menemukan orang yang mau membelinya. Di tengah keadaan demikian, Marx mampu ‘bekerja keras’ dan mengekspresikan kepuasan pada Engels: “aneh tapi nyata, otakku berfungsi lebih baik di tengah kemiskinan ini dibanding tahun-tahun sebelumnya”. Di bulan September, Marx menulis pada Engels bahwa ia mungkin akan mendapat pekerjaan “di kantor kereta api” pada tahun yang baru. Pada bulan Desember, ia mengulangi ucapannya pada temannya, Ludwig Kugelmann, bahwa keadaan telah menjadi sangat memprihatinkan sehingga ia “memutuskan untuk menjadi ‘orang praktis’; namun, ide ini tidak terwujud juga. Marx melaporkan dengan sarkasme khasnya: “Untungnya—atau mungkin aku harus bilang tidak beruntung?—aku tidak mendapatkan posisi tersebut karena tulisan tanganku jelek.”
III. Kritik yang Belum Tuntas dalam Kapital
Bersama dengan tekanan-tekanan finansial, Marx juga banyak menderita masalah kesehatan. Namun dari musim panas 1863 hingga Desember 1865 ia menyunting kembali bagian-bagian yang ia putuskan akan membentuk Kapital. Pada akhirnya, ia menyusun: naskah pertama Volume Satu; naskah satu-satunya dari Volume Tiga, di mana ia menunjukkan catatan satu-satunya yang ia buat tentang proses lengkap produksi kapitalis; dan versi awal Volume Dua, yang mencakup presentasi umum pertama tentang proses sirkulasi kapital.
Volume II/11 dari MEGA, “Karl Marx, Manuskripte zum zweiten Buch des ‘Kapitals’ 1868 bis 1881”, mengandung seluruh naskah untuk Volume Dua Kapital yang Marx susun antara 1868 hingga 1881. Sembilan dari sepuluh naskah ini belum diterbitkan sebelumnya. Pada bulan Oktober 1867, Marx kembali mengerjakan Kapital, Volume Kedua, namun beragam masalah kesehatan memaksa interupsi mendadak. Beberapa bulan kemudian, ketika ia mampu melanjutkan pengerjaan naskah, hampir tiga tahun telah berlalu sejak versi terakhir yang ia tulis. Marx menuntaskan dua bab pertama selama musim semi 1868, selain sekelompok naskah awal lainnya—mengenai hubungan antara nilai lebih dan tingkat laba, hukum tingkat laba, dan metamorfosis kapital—yang menyibukkannya hingga akhir tahun. Versi baru dari bab ketiga diselesaikannya dalam dua tahun berikutnya. Volume II/1 berakhir dengan sejumlah teks pendek yang Marx tulis antara Februari 1877 dan musim semi 1881.
Naskah-naskah awal Kapital, Volume Dua, yang tak pernah dituntaskannya, menampilkan sejumlah problem teoretis. Namun versi akhir dari Volume II diterbitkan oleh Engels pada tahun 1885 dan sekarang muncul dalam volume II/13 MEGA yang berjudul “Karl Marx, Das Kapital. Kritik der politischen Ökonomie. Zweiter Band. Herausgegeben von Friedrich Engels. Hamburg 1885”.
Yang terakhir, volume II/4.3, ‘Karl Marx, Ökonomische Manuskripte 1863-1868. Teil 3’, melengkapi bagian kedua dari MEGA. Volume ini, yang mengikuti seri II/4.1 dan II/4.2, mengandung 15 naskah yang tidak diterbitkan sejak musim gugur 1867 hingga akhir 1868. Tujuh darinya adalah potongan-potongan naskah awal Kapital, Volume III; mereka memiliki karakter yang amat fragmentaris dan Marx tidak pernah mampu memperbarui naskah tersebut dengan cara yang merefleksikan kemajuan penelitiannya. Tiga naskah lainnya terkait dengan Volume Dua, sementara lima sisanya berurusan dengan isu-isu mengenai kesalingbergantungan volume Dua dan Tiga dan mencakup komentar-komentar terhadap karya Adam Smith dan Thomas Malthus. Yang terakhir disebut ini menarik bagi ekonom-ekonom yang berminat pada teori Marx tentang tingkat laba dan ide-idenya tentang teori harga. Studi-studi filologis yang terkait dengan persiapan volume ini juga menunjukkan bahwa naskah asli Kapital, Volume Satu (di mana ‘Bab Enam. Hasil-Hasil Proses Produksi Langsung’ biasa dianggap sebagai satu-satunya bagian yang tertinggal) sebenarnya disusun pada periode 1863-1864, dan bahwa Marx menggunakannya untuk naskah yang diterbitkannya.
Dengan penerbitan MEGA volume II/4.3, seluruh teks pembantu yang terkait dengan Kapital telah tersedia: mulai dari ‘Pengantar’ yang terkenal itu, yang ditulis pada Juli 1857 selama krisis terbesar dalam sejarah kapitalisme, hingga fragmen-fragmen terakhir yang ditulis pada musim semi 1881. Kita berbicara tentang 15 volume plus banyak lagi catatan-catatan yang menyusun aparatus kritis bagi teks utama. Mereka mencakup seluruh naskah sejak akhir 1850-an dan awal 1860-an, versi pertama Kapital yang diterbitkan pada 1867 (yang bagian-bagiannya akan diubah dalam edisi-edisi berikutnya), terjemahan Prancis yang ditinjau kembali oleh Marx yang muncul antara 1872 dan 1875, dan seluruh perubahan yang dibuat Engels pada naskah-naskah Volume Dua dan Tiga. Dibanding ini semua, ketiga volume Kapital akan terlihat kecil. Tidak berlebihan jika kita mengatakan bahwa sekarang kita benar-benar bisa memahami keunggulan, keterbatasan, serta ketidaktuntasan magnum opus Marx.
Kerja editorial yang dilakukan Engels setelah kematian kawannya untuk mempersiapkan bagian-bagian yang belum tuntas dari Kapital untuk diterbitkan sesungguhnya amatlah kompleks. Aneka naskah dan fragmen dari volume II dan III, yang ditulis antara 1864 dan 1881, mencapai kira-kira 2350 halaman MEGA. Engels berhasil menerbitkan Volume II pada 1885 dan Volume III pada 1894. Namun, kita harus mengingat bahwa kedua volume ini muncul dari rekonstruksi teks yang tak tuntas dan seringkali mencakup materi yang beragam. Mereka semua ditulis selama lebih dari satu periode dan karena itu mencakup versi-versi yang berbeda dan bahkan berkontradiksi dari Marx.